Penambang Pasir di Malang Ditemukan Tewas Terseret Arus Sungai Lesti

Penambang Pasir di Malang Ditemukan Tewas Terseret Arus Sungai Lesti

Penambang Pasir di Malang Ditemukan Tewas Terseret Arus Sungai Lesti

Malang, Jawa Timur — Sebuah tragedi memilukan terjadi di aliran Sungai Lesti, Kabupaten Malang. Seorang penambang pasir angkaraja ditemukan tewas setelah terseret arus sungai yang deras saat sedang bekerja. Korban, yang diketahui bernama Slamet (45), warga Desa Sumbermanjing Wetan, dilaporkan hilang pada Rabu pagi (10/4) dan ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa keesokan harinya oleh tim pencarian dan penyelamatan.

Menurut keterangan dari saksi mata di lokasi kejadian, Slamet tengah menambang pasir secara tradisional di bagian hulu sungai ketika tiba-tiba debit air meningkat drastis akibat hujan deras di wilayah hulu. Ia diduga tidak sempat menyelamatkan diri karena derasnya arus sungai yang tiba-tiba datang dan menyeret tubuhnya sejauh puluhan meter.

“Biasanya air tidak sedalam ini, tapi semalam hujan besar di atas. Arus datang tiba-tiba. Kami yang lain sempat lari, tapi Pak Slamet tidak kelihatan lagi,” ungkap salah satu rekan korban, Suwarno, dengan nada sedih.

Setelah menerima laporan dari warga, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang bersama tim SAR gabungan langsung melakukan pencarian. Proses pencarian cukup sulit karena kondisi air yang keruh dan arus yang masih cukup deras. Namun pada Kamis pagi (11/4), jasad korban berhasil ditemukan sekitar 2 kilometer dari lokasi awal kejadian, tersangkut di bebatuan pinggir sungai.

Kepala BPBD Kabupaten Malang, Bambang Istiawan situs togel online, mengatakan bahwa pihaknya telah berulang kali mengimbau kepada masyarakat, khususnya para penambang tradisional, agar lebih waspada terhadap cuaca ekstrem dan tidak memaksakan diri bekerja di sungai saat hujan turun di daerah hulu.

“Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Sudah sering kami sampaikan bahwa aktivitas di sungai sangat berbahaya saat cuaca tidak menentu. Namun karena faktor ekonomi, sebagian masyarakat tetap nekat menambang,” ujar Bambang.

Sungai Lesti sendiri memang dikenal sebagai salah satu lokasi penambangan pasir tradisional oleh warga sekitar. Aktivitas ini sudah berlangsung selama puluhan tahun dan menjadi sumber mata pencaharian utama bagi banyak keluarga di wilayah tersebut. Sayangnya, kurangnya perlengkapan keselamatan dan minimnya informasi cuaca membuat aktivitas ini sering kali berisiko tinggi.

Jasad Slamet telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Suasana duka menyelimuti rumah duka di Desa Sumbermanjing Wetan. Keluarga korban berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih, baik dalam bentuk bantuan ekonomi maupun edukasi keselamatan kerja bagi penambang tradisional.

Tragedi ini menjadi pengingat bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama dalam mencari nafkah, dan perlunya upaya lebih serius dari pihak berwenang untuk memberikan solusi yang aman bagi masyarakat yang menggantungkan hidupnya dari alam.

Baca Juga: Rizky Ridho Comeback! Persija Bungkam Persebaya?